Saya banyak melihat alam dari angkasa - siang hari - Merentasi Lautan Biru |
Saya juga melihat alam pada waktu senja dari angkasa- sungguh kagum - Darwin, Queensland |
Saya banyak merantau, dari muda sampai sehingga hari ini. Saya melihat berbagai ragam kehidupan, kemanusiaan, ragam haiwan, tumbuh-tumbuhan, keadaan didarat, udara dan dilaut. Bagaimana matahari terbit, terbenam, awan pagi, dan juga waktu petang. Saya juga banyak melewati perhentian, ranjau yang beronak dan duri. Pahit dan manis saya telan dalam merantau mengenali kehidupan yang bukan milik saya ini.
Banyak perhentian saya lalui - duka, suka dan luka - Bundaberg, Queensland |
Saya juga melihat padang, hutan, ladang dan juga bukit-bukit yang di gondolkan. Adakala saya gembira dan adakala mententeram kan jiwa saya.
Di Australia saya melawat ladang-ladang yang berada 600 km dari Brisbane. Sungguh memukau dan mendamaikan jiwa. Rasa tenteram itu memenuhi ruang-ruang kosong hati yang dahagakan keindahan alam maya ini.
Ladang-ladang di Childers, Queensland - memukau jiwa |
Terpukau dengan keindahan ladang
Saya amat terpegun melihat ladang-ladang tebu yang besar dan luas. Saujana mata memandang sehingga saya sendiri menjadi hairan dan terpegun. Dengan mengguna kanta kamera jauh 85mm x 300mm saya sempat merakam keindahan ini dan bezanya dengan kita di Malaysia, ladang kita tidak teratur, kurang bersih dan dijalankan oleh orang asing. Di Australia, milik mereka, mereka usahakan dan mereka menikmati hasilnya. Tidak pernah saya melihat ladang tebu seperti di Australia, luas, gah dengan usaha manusia.
Memandu disini sesungguh menenangkan jiwa
Banyak-banyak tempat saya lawati diseluruh Malaysia atau rantau Asean tidak ada seteratur di Australia. Pernah saya lawati ladang-ladang di Thailand (kawasan Bangkok), itu pun tidak seindah dan seteratur di Australia. Kadang-kadang saya merasakan mereka di Australia mengolah nikmat pemberian Tuhan melebihi insan beragama Islam dan agama-agama lain di Malaysia.
Mereka mengolah kehidupan dengan lebih mulia dari orang-orang Malaysia yang kuat berbicara pasal perjuangan, kemanusiaan dan pasal alam sekitar. Mereka tidak seperti kita, lain dicakap lain dibikin.
Bundaberg juga memiliki ladang yang luas- saujana mata memandang
Awal pagi sungguh tenteram
Kita berbicara pasal anti rasuah, tetapi yang bercakap diatas pentas pasal anti rasuahlah yang paling besar rasuah dan merasuah. Yang bercakap pasal alam sekitar itulah banyak menebang hutan, meratakan bukit-bukau dan membunuh biodiversiti.
Di Malaysia kita cakap pasal rakyat perlu berniaga tetapi yang bercakap itu lebih berniaga dari rakyat dengan menggunakan kuasa yang ada pada dirinya. Entahlah. Sedih saya dari hari kehari melihat keadaan negara tercinta semakin hancur dan sayang saya pula semakin pudar. Pilu juga menyelubungi jiwa dan akhir kesudahan ialah membawa diri. Entahlah, keindahan ini sebenarnya milik siapa dan untuk siapa?
1 comment:
salah didikan atau salah pendidikan kita....
salah didikan, kurang cerdek dalam modal insan kekeluargaan dan fahaman...semua mengejar keuntungan tanpa merujuk etika kehidupan.
salah pendidikan, dulu kita di didik menyayangi ilmu, tapi skrg pendidikan kita membanggakan ilmu hafalan....tepuk dada tanya selera..
wasalam
RZ
Post a Comment